Opini, MetroNTB.com - Hari ini, teknologi memegang peran penting dalam kehidupan manusia. Kemajuan teknologi membuat internet tidak hanya sebagai media komunikasi saja melainkan ada beberapa aspek yang dapat kita gali, salah satunya ialah indikator perubahan perilaku dalam berbelanja.
Masyarakat selalu mempunyai keinginan untuk memiliki sesuatu yang belum mereka miliki sebelumnya, dengan demikian adanya keinginan dan upaya dalam memenuhi kebutuhan ini relevan dengan ditunjangnya teknologi di dalam aspek kehidupan manusia. Akan tetapi, ternyata pola Konsumerisme yang demikian dapat mendatangkan sebuah persoalan baru karena pada akhirnya pola untuk memenuhi kebutuhan itu menjadi bergeser kepada wilayah Konsumerisme.
Sebagai contoh ialah Selebritas. Selebritas merupakan salah satu tokoh yang dapat dianggap sebagai simbol konsumerisme. Para selebritas biasanya cenderung memiliki gaya hidup yang tampak mewah dan dalam perspektif humanis hal ini tentunya juga akan mempengaruhi pola kehidupan masyarakat yang menjadi penggemarnya sehingga masyarakat akan berusaha meniru gemerlapnya kehidupan sang idola tersebut.
Menurut Jean Baudrillard dalam bukunya yang berjudul The Consumer Society Myths and Structures pada tahun 1998, logika konsumsi masyarakat yang seperti ini bukan lagi berdasarkan use value, melainkan hadir sebagai nilai baru yang dinamakan dengan Symbolic Value guna mengejar nilai prestise sehingga terjadilah mekanisme konsumsi. Diantara upaya yang dilakukan guna memenuhi kebutuhan yang sudah bergeser ke wilayah konsumeris itu, ada pola yang dapat dicapai dengan mudah khususnya terkait dengan berbelanja online. Banyak sekali startup yang menyediakan fasilitas juga kemudahan bagi masyarakat untuk berbelanja segala macam yang diinginkan, baik itu pakaian, makanan, dan juga keperluan-keperluan yang lain.
Sama seperti konsep yang ditawarkan oleh Drugstore dimana pembeli seolah-olah diberikan kemudahan untuk berbelanja dan disajikan berbagai alternatif sehingga yang seharusnya tidak perlu dibeli malah tergiur untuk membelinya. Masyarakat sekarang kurang lebih sama dengan apa yang telah disampaikan oleh Jean Baudrillard dalam bukunya bahwa skema atau pola yang masyarakat gunakan ialah pembelian sesuatu hal yang sejatinya tidak begitu bermanfaat melainkan hanya untuk memuaskan hasrat mereka.
Kebutuhan yang semakin meningkat seiring dengan perkembangan zaman menimbulkan lahirnya banyak online shop karena selain menawarkan kemudahan dalam mengakses website dan lebih menghemat waktu, online shop juga menyediakan berbagai model barang yang lebih bervariasi dan tentunya dengan penawaran harga yang jauh lebih terjangkau dibandingkan dengan berbelanja secara langsung di toko.
Berbelanja online sejatinya memang memberikan banyak kemudahan bagi sebagian masyarakat, akan tetapi ternyata aspek ini jugalah yang mengalami disorientasi dimana kemudahan justru berakibat pada masyarakat yang cenderung menggunakan pola berbelanja online untuk membeli banyak barang yang sebenarnya tidak begitu dibutuhkan.
Penulis : Mahasiswi Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta Alda Amanatun Khoiriyah
Artikel Terkait
10 November, Menolak Lupa, dan Kemerdekaan Semu
Mengawasi Mesin
Kepedulian Lingkungan Mulai Terkikis, Kawasan Pantai Labuhan Haji Mulai Tercemar Sampah
Menjaga Lingkungan Melalui Bank Sampah Di Desa Montong Baan, Sikur Lombok Timur
Pernikahan Dini Dan Kekerasan Terhadap Anak Di Lombok Timur Membutuhkan Perhatian
Media Sosial Sekarang Menguji Mental
Peluang Dan Tantangan Pengembangan UMKM Sebagai Pertumbuhan Ekonomi Baru Di NTB
Falsafah Hidup Maja Labo Dahu Yang Mulai Tergerus Oleh Adanya Pemanah Misterius