Perilaku Seksual Pranikah Remaja

- Sabtu, 25 Maret 2023 | 12:45 WIB
Foto : Sri Helmi Hayati, S.Psi.,M.A.,M.Psi.,Psikolog (MetroNTB/Ist)
Foto : Sri Helmi Hayati, S.Psi.,M.A.,M.Psi.,Psikolog (MetroNTB/Ist)

Penulis : Sri Helmi Hayati, S.Psi.,M.A.,M.Psi.,Psikolog

MetroNTB.com - Masa remaja diawali masa pubertas yaitu terjadinya perubahan fisik dan fungsi fisiologis yang ditandai dengan organ-organ reproduksi dan hormon seksual yang sudah mulai berfungsi.

Hormon inilah yang menyebabkan munculnya dorongan seksual. Adanya dorongan seksual tersebut jika tidak dibimbing dan diberikan pengetahuan serta pengarahan yang benar dikhawatirkan akan menyebabkan remaja mudah terjerumus ke dalam perilaku seksual pra nikah.

Perilaku seksual pranikah yang dilakukan remaja dalam bentuk berpegangan tangan, berciuman, berpelukan, memegang atau meraba bagian sensitif, bercumbu, oral seks dan bersenggama.

Perilaku seks pranikah tersebut tentu saja tidak bisa diabaikan begitu saja karena dapat berisiko membuka peluang terjadinya masalah yang lebih kompleks dan membahayakan kesehatan.

Seperti kehamilan yang tidak dikehendaki, aborsi, resiko terkena penyakit menular seksual, resiko tertular HIV/AIDS.

Dampak lain yang ditimbulkan yakni perasaan marah, takut, cemas, depresi, rendah diri, merasa bersalah dan berdosa, dikucilkan oleh masyarakat, dihina atau dicaci oleh masyarakat dan putus sekolah.

Penulis pernah melakukan penelitian pada bulan Januari 2017 di satu sekolah dengan melakukan wawancara guru BK.

Keterangan yang disampaikan hingga periode 2016-2017 kasus perilaku seksual remaja semakin memperihatinkan di mana ada siswa yang keluar dari sekolah karena hamil di luar nikah bahkan ada dua orang siswa yang pernah melakukan aborsi.

Siswa-siswi yang berada pada penanganan guru BK untuk periode tahun 2016-2017 sebanyak lebih dari 150 kasus, dimana kasus tersebut adalah masalah pribadi siswa sendiri, masalah keluarga, narkoba dan masalah perilaku seksual.

Untuk kasus perilaku seksual yakni sebanyak 50 anak. Beberapa siswa seringkali terlihat melakukan aktivitas perilaku seksual baik di sekolah maupun di luar sekolah.

Ada yang terlihat sering berduaan di dalam kelas, berpegangan tangan, dijemput pacarnya saat pulang sekolah, janjian bertemu pacarnya dari sekolah lain saat jam istirahat, berteriak dan melapor kepada gurunya karena dipegang anggota tubuhnya oleh teman laki-laki, sengaja memeluk teman perempuan dari belakang, menyimpan gambar porno dan sebagainya.

Mereka melakukan perilaku seksual tersebut dengan alasan karena suka sama suka, penasaran, kurang dekat dengan orang tua dan tertekan di rumah, ikut teman, lingkungan tempat tinggal yang kurang kondusif, media, kurang begitu paham kenapa perilaku itu mereka lakukan.

Remaja yang berasal dari keluarga yang jarang sekali memberikan pengetahuan tentang seksualitas menyebabkan pengetahuan remaja tentang seksualitas masih kurang.

Halaman:

Editor: Lalu Suparman Ambakti

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Zamroni Aziz : Harus Bangga Jadi Anak Pesantren

Senin, 17 April 2023 | 03:06 WIB

Belajar dari SMKN 1 Sikur Lombok Timur

Senin, 3 April 2023 | 06:35 WIB
X