MetroNTB.com - Ulama menjelaskan bahwa tujuan puasa Ramadhan adalah untuk meraih Taqwa. Karena adakalanya orang berpuasa bukan karena Allah SWT tetapi untuk tujuan duniawi, seperti kesaktian, diet untuk kesehatan, perdukunan dan tujuan lainnya.
Taqwa dapat diraih melalui sikap dalam menjalani puasa, karena puasa tidak cukup hanya dengan menahan makan, minum dan seks tetapi juga sikap dan prilaku yang baik.
Rasulullah Saw bersabada: “Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan keji dan perbuatannya, maka Allah SWT tidak mempunyai keperluan apapun kepada hamba-Nya untuk meninggalkan makan dan minumnya” (HR Bukhari).
Bahkan sikap berpuasa harus ditunjukkan saat seseorang mendapat ancaman dan makian dari orang lain, maka hendaknya ia menahan diri dan tetap berkata: saya sedang menjalankan ibadah puasa. Ketaqwaan hamba Allah SWT dapat dilihat dari tiga sikap utama.
Pertama, sikap dermawan, baik dalam kondisi lapang atau dalam kondisi sengsara. Kedermawanan adalah sifat senang berbagi kepada orang lain yang memerlukan uluran bantuannya, baik berupa harta, ilmu atau tenaga. Meskipun kedermawanan acapkali dipersepsi adalah berbagi harta, tetapi berbagi harta zakat bukan kedermawanan karena zakat adalah kewajiban.
Kedua, mampu menahan amarah. Kemampuan menahan amarah, bukan berarti tidak pernah marah. Menahan amarah menjadi ciri sikap Taqwa. Sebab seseorang makin terlihat waras dan bijak jika mampu mangendalikan emosinya. Bahkan dalam sebuah studi ilmiah menjelaskan, bahwa keberhasilan seseorang dalam mengarungi kehidupan dapat ditentukan dari kemampuannya untuk mengendalikan emosi dan amarahnya.
Ketiga, sifat pemaaf. Memaafkan berbeda dengan melupakan. Madame Swetchine (penulis Rusia, 1782- 1857) mengingatkan, ”Sangat jarang kita memaafkan dan sangat sering kita melupakan”.
Tindakan memaafkan bukan merupakan bagian mekanisme psikis alamiah, tetapi ”perintah” atas nama Ilahi. Memaafkan merupakan proses panjang, menyakitkan sekaligus membebaskan. Karena itu, ia melibatkan totalitas kedirian kita sebagai manusia. Ia harus mulai dari keputusan untuk tidak berbalas dendam.
Puasa adalah kebutuhan umat manusia untuk senantiasa dirinya tetap menjadi manusia secara fisik dan rohani sekaligus untuk menjalin keintiman sang hamba dengan Sang Maha Pencipta, sehingga manusia meraih Taqwa dalam beriman dan ber Islam.
Artikel Terkait
Puasa Bulan Ramadhan Adalah Penyempurna Ibadah Puasa Umat Terdahulu, Ini Alasannya!