Lombok Tengah, MetroNTB.com - Guna mendukung program zero waste yang di programkan Pemerintah Provinsi NTB, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Nusa Tenggara Barat bekerjasama dengan KKN-PPM XV Fakultas Tekhnik Unizar mengadakan agenda Sosialisasi dan pelatihan Pemanfaatan Sampah organik, anorganik dan budidaya magot, yang diadakan di desa Lantan, Kecamatan Batukliang Utara, Senin 22 Agustus 2022 Kegiatan tersebut dihadiri ratusan peserta, diantaranya tim dosen fakultas teknik unizar , tim dari DLHK Prov NTB, pembimbing KKN desa lantan Unizar, Kepala Desa Lantan, perangkat desa, 10 Kepala dusun (Kadus) Desa Lantan, kelompok sadar wisata (Pokdarwis), Karang Taruna Indonesia (KTI), Babinsa, ibu PKK, Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) dan masyarakat umum Kepala desa Lantan Erwanti mengungkapkan bahwa, kegiatan Sosialisasi ini dapat membantu masyarakat dalam memahami cara pemanpaatan sampah organik, anorganik serta cara pembudidayaan magot di masyarakat desa Lantan Pihaknya berharap, kedepan pengelolaan sampah di desa Lantan bisa menjadi lebih produktif dan dapat bernilai ekonomis "Terima kasih kepada Tim KKN-PPM XV Unizar yang telah bekerjasama dengan Dinas Lingkungan hidup dan kehutanan provinsi NTB dan tim fakultas teknik unizar yang sudah menyelenggarakan Sosialisasi pada hari ini. Tentunya ini sangat bermanfaat bagi masyarakat desa Lantan," "Semoga ini menjadi awal upaya pengelolaan sampah di desa yang lebih baik," kata Erwandi Tim dari DLHK Provinsi mularahman menyampaikan, zero waste merupakan salah satu program unggulan Pemerintah Provinsi NTB yang bertujuan mewujudkan NTB yang bebas sampah pada tahun 2023 Dikatakan, zero waste adalah model pengelolaan sampah sebagai sumber daya, selain itu zero waste juga merupakan penerapan konsep pengelolaan sampah berbasis pengurangan jumlah sampah, daur ulang sampah, penggunaan kembali sampah, dan konsep ekonomi sirkuler (Circular economy) "Dalam kesempatan ini, dinas LHK Provinsi memberikan composting bag waste change sebagai bentuk dukungan bagi masyarakat Lantan," Sementara itu, pemateri pertama saat penyampaian materi Tri Wahyudi menyampaikan terkait cara Pemanfaatan Sampah organik dan anorganik Dijelaskan, sampah adalah sisa buangan dari suatu produk atau barang yang sudah tidak digunakan lagi, akan tetapi masih dapat di daur ulang menjadi barang yang bernilai ekonomis "Sampah organik adalah sampah yang berasal dari sisa mahkluk hidup yang mudah terurai secara alami tanpa proses campur tangan manusia untuk dapat terurai," katanya saat penyampaian materi Ia menyebutkan, sampah organik bisa dikatakan sebagai sampah ramah lingkungan, bahkan sampah bisa diolah kembali menjadi suatu yang bermanfaat bila dikelola dengan tepat. Akan tetapi jika tidak dikelola dengan benar akan menimbulkan penyakit dan bau yang kurang sedap dari hasil pembusukan sampah organik yang cepat "Sampah anorganik adalah sampah yang sudah tidak dipakai lagi dan sulit terurai. Sampah anorganik yang tertimbun di tanah dapat menyebabkan pencemaran tanah karena sampah anorganik tergolong zat yang sulit terurai dan sampah itu akan tertimbun dalam tanah dalam waktu lama, ini menyebabkan rusaknya lapisan tanah," lanjutnya Pihaknya juga menjelaskan manfaat dari organik yang salah satunya bisa dimanfaatkan menjadi pupuk organic "Sampah organik seperti buah-buahan busuk dan sayuran dapat dibuat menjadi suatu berguna, antara lain kompos, sebagai tambahan pakan ternak tambahan pakan kambing, sapi dan kerbau," jelasnya "Sekarang sampah organik juga dapat diolah menjadi pelet untuk makanan ayam dan ikan. Sampah organik dapat diubah menjadi biogas dan listrik," tutup Tri Wahyudi Selanjutnya, tim dosen Fakultas Tekhnik Unizar ibu juanita ,ST.M.Eng menyampaikan, sampah anorganik juga bisa dimanfaatkan, sehingga bisa menghasilkan nilai yang bisa berguna bagi masyarakat "Sampah anorganik bisa dimanfaatkan dengan membuat kerajinan seperti tas, taplak meja makan, pernak pernik dan pembuatan paving block," Selanjutnya, materi terkait budidaya magot dari Dinas LHK Provinsi M Jamal Islam menyampaikan, sampah adalah suatu bahan yang telah dibuang atau tidak terpakai lagi oleh pemiliknya. Pengelolaan sampah supaya mempunyai nilai ekonomis, pengelolaan sampah dapat mengikuti prisnsip 3R yaitu, Reuse, Reduce Recycle setiap harinya "Pengelolaan sampah dengan sistem 3R bisa dicoba oleh setiap orang dan kapan saja. Sebab menangani sampah dengan prinsip 3R hanya membutuhkan meluangkan waktu dan kepedulian akan timbulnya penyakit dari sampah," Pihaknya menjelaskan arti dari 3R tersebut, Reuse (penggunaan kembali) adalah mengunakan kembali sampah secara langsung, dengan fungsi yang masih sama ataupun fungsi yang beda, sedangkan Reduce (Pengurangan) adalah pengurangan segala kegiatan yang dapat menimbulkan sampah, Recycle (daur ulang) adalah pemanfaatan kembali sampah dengan beberapa tahapan pengolahan "Maggot merupakan salah satu dari sekian banyak jenis lalat yang ternyata memiliki banyak manfaat. Maggot (Larva Black Soldier Fly) atau yang dikenal sebagai lalat tentara ini, memiliki ukuran lebih panjang dan besar. Meskipun dari keluarga lalat, maggot tidak menularkan bakteri, penyakit, bahkan kuman kepada manusia. Maggot berguna secara ekologis dalam proses dekomposisi bahan-bahan organik," jelasnya "Satu hal yang menarik maggot dapat mengolah sampah organik , hanya dalam 9-12 hari sampah tereduksi hingga 10% menjadi pupuk," tutupnya (ADV) Foto bersama KKN-PPM Unizar Fakultas Tekhnik, DLHK Provinsi NTB, Pokdarwis, KTI dan peserta pelatihan (MetroNTB/Ist)