Pengamat Nilai Pergantian Ketua DPW Perindo NTB Terkesan Ciderai Etika Politik

- Jumat, 27 Januari 2023 | 17:11 WIB
Foto : Pengamat Politik UIN Mataram, Dr. Ihsan Hamid
Foto : Pengamat Politik UIN Mataram, Dr. Ihsan Hamid

Mataram, MetroNTB.com - Posisi Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Perindo Nusa Tenggara Barat (NTB) resmi berganti hari ini.

Ketua sebelumnya adalah Lalu Athari Fahtullah digantikan oleh suami Wakil Gubernur NTB, Dr Hj Sitti Rohmi Djalilah yaitu Khairul Rizal.

Lalu Athari Fathullah sendiri menjabat Ketua DPW Perindo NTB sejak 22 Januari 2022 lalu. 

Baca Juga: Pernah Peras Orang Dengan Ngaku Buser, PNS di Mataram ini Akhirnya Ditahan Polisi

Sebagai ketua waktu itu, Lalu Athari berhasil membawa Partai Perindo lolos verifikasi faktual sebagai peserta pemilu 2024.

Pengamat politik Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram Dr Ihsan Hamid memberikan analisanya perihal pergantian poisisi Ketua DPW Perindo NTB dari Lalu Athari ke Khairul Rizal.

Doktor Ilmu Politik itu menuturkan bahwa gelagat yang ditunjukkan Partai Perindo dalam proses pergantian ini tidak berpedoman kepada prinsip etika dalam kaderisasi partai politik.

Baca Juga: Prajurit Serka Jeki Gugur di Papua Dipulangkan ke Bima, Dandim 1620/ Loteng Sambut Jenazah di Bandara

Pasalnya,kata Ihsan Hamid, figur yang ditunjuk untuk menjadi pengganti adalah bukan kader internal Partai Perindo yang telah bahu-membahu membesarkan Partai Perindo.

Apalagi, Lalu Athari dilihatnya sebagai salah satu deklarator Partai Perindo di NTB sejak 2014.

"Saya kira memang dalam batas tertentu kalau komunikasi internal itu sudah terjalin, sebenarnya kaderisasi kepemimpinan di parpol itu wajar-wajar saja. Cuman ini tetap akan dibaca tidak normal, tidak prosedural," ungkapnya.

Baca Juga: Pengurus MAS Lombok Barat Resmi Dilantik

"Mengapa? Karena yang menggantikan ini bukan orang internal yang sudah lama, tapi ini kan dibaca lebih kepada upaya patron klien, ada usaha dari awal ketika gerbong NWDI berpindah ke Perindo. Yang ditandai dengan bergabung TGB. Sejak awal memang hal semacam ini dikhwatarkan oleh banyak kalangan. Pasti akan terjadi pergantian posisi kepengurusan yang stratetgis," sambungnya.

Kalau bicara hal etis, kata Ihsan Hamid, sebetulnya hal wajar kalau kemudian pergantian itu diberikan kepada kader internal yang sudah lama berkontribusi bagi pergerakan politik Perindo di NTB. 

Halaman:

Editor: Sopian Harisma

Tags

Terkini

X